Rabu, 11 Februari 2015

secepat perkenalan

pada senja ku titipkan segala perasaanku terhadapmu
perasaan yg tak dapat ku utarakan
Perasaan yg selama ini berkecamuk
Rindu kecewa bahagia terluka semua bercampur jadi satu
Mungkin ini terjadi begitu cepat
Secepat perkenalanmu denganku

Selasa, 10 Februari 2015

melepasmu takan semudah mengucapkannya

Banyak hal yg kupelajari ketika bersamamu
Aku belajar sabar, belajar ikhlas, belajar merelakan
Ya... Melepasmu takan semudah Mengucapkannya
aku berusaha sekuat tenagaku
berusaha tegar dihadapanmu
Berusaha kokoh tanpamu
Ya... Melepasmu takan semudah mengucapkannya
Ketika semua tentangmu yg mengisi relung hatiku
dan harus ku relakan hilang,
Batinku bergemuruh
Tapi sekali lg aku harus menyadari
bahwa kenyataannya kau telah pergi
ya... melepaskanmu takan semudah mengucapkannya

genggaman

disaat kau menggegam dengan erat dan aku hanya membiarkan diriku hanyut
itu adalah sebuah fase adaptasi
Fase dimana aku memulai segalanya
mulai membuka hatiku
mulai menerima dirimu
mulai memahami keinginanmu
mulai memaknai kehadiranmu
Ya... mungkin terlalu lama aku dalam fase tersebut
Sehingga membuatmu lelah
Lelah memahamiku
lelah membimbingku
Lelah akan diriku
dan membuatmu lelah menggegam tanganku
Ketika aku mulai menggegam erat tangammu
Sekita itu kau lepaskan genggamanmu
Genggaman yg sempat menghangatkan jiwaku
Melegakan batinku
Kini hanya aku dan genggaman kosong dariku

perpisahan

Ada kala dimana dua insan yg jalan beriringan harus terpisah
bukan karna berhenti peduli atau berhenti menyayangi
Mungkin karna terlalu erat menggegam

Jumat, 06 Februari 2015

luka

apakah kau rasa ini baik-baik saja?
ketika kau taburkan bubuk sekam pada luka yang masih menganga
apakah yang kau pikirkan?
nyatanya luka ini tidak pernah sembuh bakhan meradang